Senin, 27 Oktober 2014

Jika hidup adalah tentang apa yang kita pikirkan maka aku akan terus bepikir positif & yang baik-baik saja...

Jika hidup adalah untaian mimpi yang terwujud maka aku akan memimpikan yang indah-indah saja...

Jika hidup adalah ujian terhadap nyali kita maka aku akan memilih jalan yang terjal & tak semua orang mampu melaluinya...

Jika hidup adalah meraih pujian-pujian dari manusia maka aku akan diam saja. Takkan berbuat apa-apa & cukup melihat saja mereka yg telah mampu memenangkannya...

Aku Tak Suka

Teman-teman tau ini:
Klengkeng
Melon
Tomat
Wortel
Durian
Susu
Buah naga
Semua itu aku tak suka bahkan ingin muntah rasanya untuk mencoba memakannya...

Tapi suatu ketika aku berpikir. Sebagian orang menyukainya & bahkan menjadi favoritnya.  Mereka makan tak ada masalah dengan kesehatan mereka. Justru mereka semakin sehat dengan makanan itu. Aku paksa makan pun mungkin takkan jadi masalah. Dan akupun takkan sampai mati jika memakannya.

Hingga muncul dalam benakku. Haruskah seumur hidup aku membenci makanan yang tidak bedosa itu? Tak bisakah aku seperti orang lain yang begitu mencintai itu semua?

Aku yakin akupun bisa menyukainya. Aku pasti bisa memakannya. Aku akan baik-baik saja & justru akan menjadi favoritku juga. Aku sangat yakin entah kapan itu pasti suatu saat aku bisa menyukainya...

Dan teman-teman tau semua itu terwujud. Semua menjadi favoritku skarang. Satu persatu rasa tak suka itu luruh & menghilang...

Semua karena keyakinan... Keyakinan & usaha yang kuat & tiada henti...

skenario Tuhan

Mungkin banyak orang yang sudah mengalami hal yang sama sebagaimana yang aku alami. Tak ada yang special. Namun cukup berkesan bagiku. Dan banyak yang baru aku sadari dari sini...

Pernah pasti kita bermimpi tentang masa depan yang kita inginkan. Punya rumah, mobil, hidup kaya, apapun serba ada, ingin jadi wanita karir, sukses muda. Bahkan beribu mimpi yang ada di angan kita. Apa kita pernah menginginkan atau memimpikan hidup pas-pasan, tempat tinggal mungil, sakit yg mungkin datang, banyak hutang, kesulitan hidup yang kian menyayat hati & menjadikan ketakutan tersendiri untuk dibayangkan.

Dan akupun juga demikian kawan... Banyak mimpi-mimpi indah. Yang kadang benar-benar membuatku setengah gila menghadapi diri sendiri. Aku hidup dalam keluarga yang sederhana & serba pas-pasan. Aku serba tertinggal dengan perkembangan jaman. Namun mimpi-mimpiku juga tak jauh beda dengan kalian. Hingga sampai pendidikan usai aku masih terbuai hanya pada angan bukan melihat realita kehidupan. Karena aku takut untuk menghadapinya.

Hingga pada suatu hari Tuhan menjalankan skenarionya. Aku melamar di sebuah perusahaan pada awalnya aku kira begitu. Aku mendapat rekomendasi dari teman. Dan telah aku bulatkan tekadku untuk menanggung apapun resikonya. Pada waktu itu aku hanya berpikir untuk cepat mendapatkan pekerjaan. Aku korbankan segalanya & aku tinggalkan semuanya. Keluargaku, sahabat-sahabatku, tempat tinggalku. Aku putuskan untuk siap berangkat ke tanah rantau yang pernah menjadi salah satu mimpiku dulu. Bali... Ya, disinilah awal semuanya berubah. Goncangan mental yg luar biasa... Dan satu per satu mimpiku pun terwujud...

Jumat, 24 Oktober 2014

secerca keraguan berselimut sutra

Pagi ini ku buka mataku perlahan & kusadari bahwa mentari telah lama terdiam membisu karna ulahku. Aku rapatkan sisa-sisa tenaga untuk segera bergegas bangun & menyapaNya dengan penuh semangat diiringi pengharapan akan kebahagiaan yang tak lagi semu.

Mataku kali ini tak mau lagi terpejam. Anganku berjalan mundur menyusuri lorong waktu & memahami lagi akan apa telah terjadi. Hanya dengan beberapa hal kamu telah memenangkan dengan mudah separuh dari hatiku. Namun entah mengapa smua itu justru merasa hambar seiring dengan berjalannya waktu. Aku merasa kamu tak lagi ingin memperjuangkan rasa ini. Tapi mereka selalu sanggup mengembalikan pula setengah dari kepercayaan bahwa kamu hanya tak tau bagaimana cara untuk berjuang & mempertahankan. Semua terasa benar-benar semu & hambar. Tanpa kepastian & arah yang tegas. Kamu & aku menjadi terlihat sama. Sama-sama diam, angkuh, malu-malu, & sebenarnya ingin. Kita seperti menjalani ini bukan di alam nyata. Tapi di alam angan masing-masing dengan mimpi yang sama. Aku tersiksa dengan semua ini.

Dimataku kamu terlihat begitu sempurna. Dalam segala segi kamu juaranya. Namun kamu tak mampu memahamiku. Kamu hanya berusaha ingin menjadi yang aku ingikan. Kamu tak bisa menjadi dirimu sendiri. Kamu terlalu takut untuk menampakkan apa yang kamu rasa. Itu yang aku rasakan. Aku yakin kamu tak akan pernah setuju dengan semua pernyataan itu.

& akhirnya bisa dibilang. Kamu & aku sama-sama saling sayang dalam diam, saling ingin dalam diam, saling berusaha mempertahankan rasa dalam diam, saling memahami tanpa kata, saling merasa tak pantas dalam diam, saling berusaha merasa baik-baik saja dalam diam, & hanya mampu menanyakan sudah makankah? Sudah sholatkah? Sedang apakah?

Ternyata semua itu membuat Cinta Kita Hanya Sebatas Diam...

Kini aku tau: Yang Terlihat Sempurna belum tentu yang terbaik untuk kita...

Bisa jadi aku hanya sekedar mengagumimu & tak mampu memilikimu...

Terlalu sempurna hidupku jika memilikimu & akan terhenti langkahku karena kamu selalu memanjakanku....

Thanks to: kehadiranmu dalam hidupku...