Jumat, 24 Oktober 2014

secerca keraguan berselimut sutra

Pagi ini ku buka mataku perlahan & kusadari bahwa mentari telah lama terdiam membisu karna ulahku. Aku rapatkan sisa-sisa tenaga untuk segera bergegas bangun & menyapaNya dengan penuh semangat diiringi pengharapan akan kebahagiaan yang tak lagi semu.

Mataku kali ini tak mau lagi terpejam. Anganku berjalan mundur menyusuri lorong waktu & memahami lagi akan apa telah terjadi. Hanya dengan beberapa hal kamu telah memenangkan dengan mudah separuh dari hatiku. Namun entah mengapa smua itu justru merasa hambar seiring dengan berjalannya waktu. Aku merasa kamu tak lagi ingin memperjuangkan rasa ini. Tapi mereka selalu sanggup mengembalikan pula setengah dari kepercayaan bahwa kamu hanya tak tau bagaimana cara untuk berjuang & mempertahankan. Semua terasa benar-benar semu & hambar. Tanpa kepastian & arah yang tegas. Kamu & aku menjadi terlihat sama. Sama-sama diam, angkuh, malu-malu, & sebenarnya ingin. Kita seperti menjalani ini bukan di alam nyata. Tapi di alam angan masing-masing dengan mimpi yang sama. Aku tersiksa dengan semua ini.

Dimataku kamu terlihat begitu sempurna. Dalam segala segi kamu juaranya. Namun kamu tak mampu memahamiku. Kamu hanya berusaha ingin menjadi yang aku ingikan. Kamu tak bisa menjadi dirimu sendiri. Kamu terlalu takut untuk menampakkan apa yang kamu rasa. Itu yang aku rasakan. Aku yakin kamu tak akan pernah setuju dengan semua pernyataan itu.

& akhirnya bisa dibilang. Kamu & aku sama-sama saling sayang dalam diam, saling ingin dalam diam, saling berusaha mempertahankan rasa dalam diam, saling memahami tanpa kata, saling merasa tak pantas dalam diam, saling berusaha merasa baik-baik saja dalam diam, & hanya mampu menanyakan sudah makankah? Sudah sholatkah? Sedang apakah?

Ternyata semua itu membuat Cinta Kita Hanya Sebatas Diam...

Kini aku tau: Yang Terlihat Sempurna belum tentu yang terbaik untuk kita...

Bisa jadi aku hanya sekedar mengagumimu & tak mampu memilikimu...

Terlalu sempurna hidupku jika memilikimu & akan terhenti langkahku karena kamu selalu memanjakanku....

Thanks to: kehadiranmu dalam hidupku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar