Kamis, 02 Februari 2017

Sisa Duka

Aku tau tak lagi akan ku dapati kasih sayang dan pelukan setelah hari ini
Akupun hampir lupa, kapan terakhir kali kita tertawa bersama
Kapan terakhir kali kita makan dan bercanda bersama...

tapi...
masih kuingat dengan jelas marahmu jika aku tak segera menjalankan sholat dan belajar
masih kuingat dengan jelas bahagiamu saat aku meraih prestasi
masih kuingat dengan jelas raut wajahmu ketika menahan rasa sakitmu...

Terkadang Hati Ini pun Memberontak...

Maaf jika aku tak mampu menjadi apa yang kamu inginkan...
terimalah aku apa adanya...
karena akupun menyadari Tuhan juga menganugerahkan padaku akan RASA
akupun juga bisa merasa
merasa ketika aku salah dan kamu marah
merasa ketika aku terluka dan kamu murka
tidakkan kamu tau setangguh apapun aku
pada akhirnya akupun juga bisa menangis
karena Tuhan telah pula menganugerahkan AIR MATA itu padaku


11-12-13

Terima kasih Tuhan...
Engkau hadirkan orang-orang yang teramat menyayangiku
dimanapun aku berpijak, Engkaupun telah hadirkan kasih sayang...

terkadang memang teramat sakit, tapi itu karena aku yang terlalu melampaui batas mencintai sesuatu...
Tuhan, hati ini kadang teramat sempit untuk mampu menampung perasaan cinta, hingga menjadikan seolah tak inginkan cinta yang lain. dan terasa teramat sakit ketika hati ini ditinggalkan dan kosong.
tapi terkadang hati ini pun mampu teramat luas. hingga terlalu banyak terisi oleh perasaan cinta. saat itulah memang rasa sakit tak terasa ketika ditinggalkan oleh secuil cinta atau bahkan cenderung kita yang membuang cinta yang mulai menjenuhkan kita, karena akan masih ada banyak cinta di dalamnya yang lain.
kejam memang...

Tuhan...
ajarkan padaku bagaimana cara mencintai dengan benar.
seperti apa cinta yang sejati itu?
jangan sampai harus mengulang  kedua kali untuk menemukannya

Serumit inikah...
tak bisakah lebih sederhana untuk dimengerti?
semua terlihat begitu samar...

Secuil Senyuman

Gak selamanya kita akan merasakan sakit...
Bangkit dan bersemangatlah, ketika merasa lelah dan tak sanggup menghadapinya seorang diri tak ada salahnya berbagi dengan orang lain... karen akita memang diciptakan TUHAN tak sendiri bukan? menjalaninya seorang diri memang teramat berat... dengan berbagi akan jauh lebih mudah kita lalui bersama. berbagilah kasih sayang dengan yang lain. Jangan Egois... Tuhan tak suka itu. Menolong sesama itu wajib...

Bersedih dengan orang yg tepat lebih baik daripada berbahagia dengan orang yg salah. Bijaklah dlm memilih sahabat.

Sahabat adalah dia yg tahu apa yg dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yg menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.
Sahabat adalah mereka yg tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
Cinta harus berasal dari hati. Maka jika tidak dari hati, jangan pernah berucap bahwa kamu mencinta.
Mencintai tak hanya sekedar untuk dicintai. Tetapi bagaimana menjaga dan menghargai perasaan yang disebut cinta.
Jika tak ada cinta, katakan saja. Jgn karena tak ingin menyakiti, kamu lupa, meski luka yg kamu beri bisa dimaafkan, dia tak terlupakan.
Jika kamu cinta dia, biarkan dia menjadi dirinya sendiri, maka kamu tak akan kecewa ketika mereka tak seperti yang kamu inginkan.
Terkadang, tak peduli berapa banyak orang di sekitarmu, kamu merasa sepi. Hanya karena kamu berharap dia yang kamu cinta ada di sisi.
Kadang, meski kamu sangat mencintai seseorang, kamu harus melepaskannya, karena tanpanya kamu temukan dirimu lebih bahagia.
Cinta mungkin akan memberikan luka. Tapi luka akan membuatmu lebih dewasa.

Sabtu, 21 Februari 2015

Action adja

Apa yang ingin kamu lakukan mulai saja...
Jangan pernah takut atau ragu. Tak usah kamu pikirkan ending nya nanti seperti apa. Asal kamu tak melanggar syariat agama, tak perlu resah.

Kamu cukup memulai semuanya dan berjuang dalam prosesnya. Dan setelah kamu teramat lelah berjalan, maka baru mulailah memikirkan ending yang seperti apa yang kamu inginkan.

Jumat, 20 Februari 2015

Bunda...

Ketika bayi mungil terlahir dari rahim mu, dia adalah amanah...
Didik dia dengan cara yang benar. Bukan sekehendak kita tanpa dasar & hanya mengikuti kesenangan kita atau orang-orang disekitar kita.

Kita wajib mendidiknya berlandaskan syariat agama. Jika kita belum mampu, kita harus berusaha untuk mampu. Sekuat kita. maka pintu perjuangan kita baru dibuka untuk sama-sama belajar dengan anak kita.

Tak perlu malu bunda. Ingatlah kewajiban belajar itu dari kita lahir sampai ajal menjemput...

Setiap orang menginginkan anak yang patut dibanggakan bunda...
Tapi semua tak luput dari cara kita mendidiknya...


#salam_kecup_manis_bunda

Rabu, 18 Februari 2015

i'am not happy without you

Apa yang ada di kepalamu saat melihat & membaca status ataupun foto teman-teman yang memamerkan kesuksesannya? Pengalaman travellingnya? Acara bersama teman-temannya? Pacarnya? Bahkan status-status privacy nya?

Apa kamu pikir semua itu hebat?
Apa kamu sangat ingin menjadi seperti mereka?
Menjadi salah satu bagian dari mereka?

Hey...
Sadar dari lamunanmu?
Apa yang kamu dapat dari semua itu?
Semua tak lebih dari sifat yang semu.
Apa kamu tau kamu lebih bernilai & berharga jika kamu berbeda.

Apa kamu sadar dampak dari semua itu. Apa kamu temukan rasa syukur yang sesungguhnya setelah melakukan itu?

Percayalah...
Cukuplah Allah & yang Dia perkenankan yang tau. Karena tak semua orang yang kamu sayang & yang kamu kenal pada saat yang bersamaan juga merasakan hal yang sama. Bisa jadi mereka sedang terhimpit dalam kesulitan, sedang membutuhkan uluran tangan tau sedang bertarung dengan maut & melawan rasa sakit yang tidak karuan. Apa kamu pernah memikirkannya saat kamu bahagia?
Apa semua itu pernah terlintas?

Pikirkan lagi...
Kamu memang berhak bahagia...
Tapi rangkullah mereka untuk turut bahagia bersamamu...

Bukan meninggalkan mereka sebagai korban kebahagiaanmu...